![]() |
Perhelatan Misi Umat bertema "Kristus Harapan Iman Kita: Berjalan Bersama sebagai Peziarah Pengharapan" di Stasi Beato Eugenius Bossilkov-Pemodis, Paroki Beduai, Keuskupansembahyangn |
Batubertulisnews.com, Sanggau- Sukacita iman meliputi segenap umat Katolik Stasi Beato Eugenius Bossilkov-Pemodis, Paroki Beduai, Keuskupan Sanggau, dalam perhelatan Misi Umat bertema “Kristus Harapan Iman Kita: Berjalan Bersama sebagai Peziarah Pengharapan.”
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari di Pemodis, dari tanggal 15-18 Juli 2025 ini menjadi momentum penting dalam membangun, menggerakkan, dan menghidupkan kembali kehidupan menggereja umat.
Tim Misi Umat yang berjumlah 22 orang terdiri dari 13 pastor, 1 frater, 2 bruder, dan 3 suster dari Kongregasi Pasionis (CP), serta 4 Orang Muda Katolik (OMK) dari Paroki St. Fidelis-Lingga.
Kegiatan ini dikoordinatori oleh Pastor Adiantus Aloysius, CP, yang bersama rombongan termasuk Wakil Bupati Sanggau, Susana Herpena, S.Sos., M.H., anggota WKRI, dan umat dari pusat paroki serta stasi-stasi lain berangkat dari Paroki Beduai pukul 14.30 WIB dan tiba di Pemodis pukul 15.00 WIB.
Kehadiran rombongan disambut secara meriah dengan upacara adat khas suku Dayak Goli, termasuk prosesi bepomang, pancong buluh muda oleh P. Adiantus Aloysius, CP, injak telur, dan tarian tradisional yang mengiringi masuknya rombongan ke lokasi kegiatan.
Dalam sambutannya, Pastor Agustinus Kraeng Ritan, CP menjelaskan bahwa Stasi Pemodis merupakan stasi kedua terbesar di Paroki Beduai, dengan 236 kepala keluarga atau sekitar 820 umat Katolik yang tersebar di dua dusun, yakni Pemodis dan Timaga. Meski jumlah umat cukup besar, P. Agustinus menyoroti perlunya peningkatan kualitas hidup menggereja.
“Kita jangan bangga dengan jumlahnya, tetapi sembahyangnya sedikit,” tegasnya, menggarisbawahi pentingnya misi ini dalam membangkitkan semangat beriman umat. Harapannya, dengan adanya kehadiran tim misi umat dalam kegiatan ini dapat menggerakkan, menghidupkan dan membantu umat Katolik dalam meningkatkan kehidupan mengereja di stasi pemodis ini.
Ketua Panitia Misi Umat, Bapak Darius Tium, turut menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kerja sama dan dukungan dalam kegiatan ini. Ia juga mengisahkan sejarah masuknya Gereja Katolik ke Stasi Pemodis pada 21 Desember 1957. Umat Katolik pertama yang dibaptis di sana antara lain Herkulanus Kino, Antonius Aciu, dan Paulus Sintang, yang turut hadir dalam kegiatan ini sebagai saksi sejarah hidup.
Gereja pertama di Pemodis, yakni Gereja Santo Petrus, dibangun pada 1973 dan terletak di tengah kampung. Namun karena sering dilanda banjir dan faktor usia, pada tahun 2006 dibangun Gereja baru di lokasi strategis antara Dusun Pemodis dan Timaga yang kemudian diberi nama Gereja Stasi Beato Eugenius Bossilkov – Pemodis.
Pertumbuhan umat yang pesat membuat gereja ini kini sudah tidak mampu menampung seluruh umat, sehingga misi umat ini juga diharapkan mampu membangkitkan semangat umat untuk terlibat dalam program rehabilitasi gereja.
Robby, Ketua OMK Stasi Pemodis, menjelaskan bahwa berdasarkan data tahun 2023, jumlah OMK mencapai sekitar 150 orang. Namun, yang aktif dalam kegiatan gereja masih terbatas. Hal ini menjadi perhatian khusus dalam Misi Umat untuk membangkitkan keterlibatan generasi muda.
Filipus Liangcu, Bendahara Gereja, mencatat bahwa meskipun mayoritas penduduk adalah Katolik, ada juga warga non-Katolik yang tinggal di stasi ini, termasuk 2 KK Muslim di Pemodis dan 8 KK Protestan serta 8 KK Muslim di Timaga. Ia juga menambahkan bahwa 98% umat Pemodis telah bergabung dalam Credit Union (CU), dan mayoritas berprofesi sebagai petani dan pekebun.
Pastor Adiantus Aloysius, CP menekankan bahwa Misi Umat ini tidak hanya menyasar aspek rohani tetapi juga sosial-ekonomi umat. Beliau juga menegaskan bahwa dengan melihat aspek ini, Kongregasi Pasionis sangat terbuka untuk bekerjasama dengan berbagai pihak yang berkehendak baik demi penyejahteraan masyarakat. Maka dalam misi umat pasionis, tim misi umat juga melibatkan Credit Union (CU Lantang Tipo), yang akan berbicara tentang ekonomi kerakyatan mikro.
“Kami (tim Misi Umat Pasionis) juga bekerjasama dengan para penggiat edukasi yang berbicara tentang Pendidikan Formal. Misi umat kali ini mengambil tema, “Kristus Harapan Iman Kita: Berjalan Bersama sebagai Peziarah Pengharapan,” jelasnya.
Kegiatan misi umat ini lebih pada usaha pembinaan masyarakat dan umat. Materi-materi yang disampaikan nantinya tidak hanya tentang ajaran-ajaran Gereja. Diharapkan buah dari kegiatan ini berdampak bagi perkembangan dan kemajuan kehidupan masyarakat.
Wakil Bupati Sanggau, Ibu Susana Herpena, S.Sos., M.H., dalam sambutanya menyampaikan bahwa dalam masa kepemimpinan mereka, mereka berkomitmen untuk membantu kegiatan yang bersifat keagamaan, yang penting diusulkan (kepada pemerintah daerah Kabupaten Sanggau) satu tahun sebelumnya supaya dianggarkan.
Hal ini dikatakan beliau karena dunia dan secara khusus Kabupaten Sanggau menghadapi tantangan yang semakin komplek dan modern berkaitan dengan moral, social, dan spiritual. Oleh karena itu, kegiatan misi umat seperti ini sangatlah relevan, karena menjadi sarana pembinaan iman, pendalaman nilai-nilai Kristiani, serta memperkuat relasi dengan Tuhan dan dengan sesama untuk mewujudkan visi misi Kongregasi Pasionis dan visi misi Kabupaten Sanggau.
Sebagai penanda dibukanya secara resmi kegiatan ini, Ibu Susana Herpena, S. Sos, M.H, memukul gong sebanyak tujuh kali. Dengan demikian, kegiatan Misi Umat Pasionis di Stasi Pemodis resmi dimulai, membawa harapan baru bagi umat di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.