Batubertulisnews.com, Landak- Anggota DPR/MPR RI Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si. melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Aula Gereja Katolik Santo Stepanus, Desa Saham, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, pada Senin siang, 8 Desember 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150 peserta dari berbagai latar belakang dan berlangsung dalam suasana dialogis serta penuh antusiasme. Peserta yang hadir berasal dari beragam unsur masyarakat, di antaranya Kepala Desa Saham, Kepala Dusun Saham, Kepala Dusun Bingge, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tokoh pemuda. Keberagaman peserta tersebut mencerminkan secara nyata nilai Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi salah satu pilar utama kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Dalam pemaparannya, Adrianus Asia Sidot menegaskan bahwa Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan merupakan bagian dari tugas konstitusional MPR RI yang bertujuan memperkuat pemahaman masyarakat terhadap dasar-dasar kehidupan berbangsa. Ia menyampaikan bahwa Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika harus dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Adrianus menekankan bahwa Pancasila memiliki peran sentral sebagai perekat sosial bangsa Indonesia yang majemuk. Menurutnya, nilai-nilai Pancasila seperti toleransi, gotong royong, musyawarah, dan keadilan sosial menjadi kunci utama dalam menjaga keharmonisan di tengah perbedaan suku, agama, dan budaya. Ia mengingatkan bahwa tanpa pengamalan Pancasila secara konsisten, perbedaan dapat dengan mudah berkembang menjadi konflik.
Lebih lanjut, Adrianus menjelaskan peran UUD 1945 sebagai konstitusi negara yang menjamin keadilan dan kesetaraan bagi seluruh warga negara. Ia menegaskan bahwa konstitusi tidak hanya mengatur sistem pemerintahan, tetapi juga melindungi hak-hak dasar warga negara sekaligus menetapkan kewajiban yang harus dipenuhi demi terciptanya kehidupan berbangsa yang tertib dan berkeadilan.
Pembahasan mengenai NKRI juga mendapat perhatian khusus. Adrianus menyampaikan bahwa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa, baik pemerintah, aparat keamanan, maupun masyarakat. Ia menegaskan bahwa persatuan nasional harus terus dirawat, terutama di tengah tantangan globalisasi dan derasnya arus informasi yang berpotensi memecah belah masyarakat.
Nilai Bhinneka Tunggal Ika kembali ditekankan sebagai prinsip dasar dalam merawat keberagaman. Adrianus mengajak masyarakat Desa Saham untuk menjadikan perbedaan sebagai kekuatan dan modal sosial dalam membangun daerah, bukan sebagai sumber perpecahan.
Kegiatan berlangsung semakin dinamis melalui sesi diskusi dan tanya jawab. Kristiana menanyakan langkah konkret yang dapat dilakukan masyarakat untuk membangun toleransi antarumat beragama. Peter mengangkat peran strategis tokoh masyarakat dalam menjaga persatuan dan mencegah konflik sosial. Sementara itu, Tiotimus mempertanyakan strategi merawat kebhinekaan di tingkat desa agar tetap terjaga secara berkelanjutan.
Menanggapi berbagai pertanyaan tersebut, Adrianus menegaskan bahwa penguatan nilai Empat Pilar Kebangsaan harus dimulai dari lingkungan terkecil, seperti keluarga dan komunitas desa. Ia juga menekankan pentingnya keteladanan para tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam menyampaikan pesan-pesan persatuan kepada warga.
Menutup kegiatan, Adrianus Asia Sidot menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat melalui kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Ia mengajak seluruh peserta untuk menjadi agen persatuan dan kebhinekaan di lingkungan masing-masing, serta bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin tumbuh kesadaran kolektif masyarakat Desa Saham akan pentingnya memahami dan mengamalkan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan sebagai fondasi utama dalam mewujudkan Indonesia yang damai, bersatu, dan berdaulat.
Penulis: Tim/Rilis
