![]() |
Bupati Sekadau Aron saat menyerahkan hadiah kepada Bujang Gawai 2025. |
Batubertulisnews.com, Sekadau– Pemerintah Kabupaten Sekadau melalui Panitia Pekan Gawai Dayak ke-14 Kabupaten Sekadau terus mendorong pelestarian budaya melalui berbagai perlombaan tradisional yang digelar sejak tanggal 22-26 Juli 2025.
Perlombaan ini digelar pada Pekan Gawai Dayak ke-14 Kabupaten Sekadau yang berlokasi di Rumah Betang Youth Center Sekadau, Kompleks Pasar Baru, Jalan Panglima Naga.
Secara umum, Gawai Dayak diadakan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah dari masyarakat adat Dayak kepada Sang Pencipta. Saat ini perayaan Gawai Dayak ditujukan untuk mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan di antara sesama suku Dayak bersama dengan suku lainnya dalam kebersamaan yang harmonis dan toleran.
Adapun beberapa perlombaan yang digelar dalam PGD ke-14 Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat di antaranya:
1.Pop singer
Pop singer atau penyanyi pop adalah musisi yang menyanyikan lagu-lagu yang termasuk dalam genre musik pop. Musik pop sendiri adalah genre musik populer yang digemari banyak orang, dan biasanya ditandai dengan melodi yang mudah diingat, lirik yang sederhana, dan ritme yang menarik,
Pada Gawai Dayak, khusus di Kabupaten Sekadau lagu-lagu yang dibawakan pada lomba telah ditentukan oleh panitia. Biasanya merupakan lagu berbahasa daerah dari sub suku yang menjadi tuan rumah adat, contohnya pada PGD ke-14 tahun 2025 menggunakan lagu-lagu berbahasa daerah sub suka Dayak Taman.
2. Fashion show anak busana tradisional yakni perlombaan menampilkan busana adat dari berbagai sub suku Dayak secara khusus yang ada di Kabupaten Sekadau dan secara umum di Provinsi Kalimantan Barat.
3.Menganyam tikar, yakni kerajinan yang cara pembuatannya dengan cara dianyam secara manual. Proses pembuatan tikar harus melalui teknik anyaman yang dapat menciptakan pola artisik sekaligus memperkuat strukturnya.
4. Melukis perisai, adalah kegiatan menghias perisai, khususnya perisai Dayak, dengan berbagai motif dan warna yang memiliki makna simbolis, seringkali berkaitan dengan budaya dan identitas suku Dayak. Lomba melukis perisai biasanya diadakan dalam acara adat seperti Pekan Gawai Dayak, dan menjadi ajang untuk melestarikan seni dan budaya Dayak.
5. Pangkak gasing, merupakan permainan tradisional yang melibatkan adu kekuatan dan ketangkasan gasing. Permainan ini biasanya dimainkan oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, seperti Kalimantan Barat dan Natuna, dengan variasi aturan dan nama yang berbeda-beda.
6.Menganyam ragak, yakni sebuah teknik kerajinan tangan dengan cara menyusun bahan-bahan, seperti serat atau bilah, secara bersilangan dan diikat, membentuk pola tertentu. Produk dari anyaman ini bisa berupa berbagai macam barang, seperti tikar, keranjang, tas, dan lainnya.
7.Menumbuk padi dan menampik.
Menumbuk padi adalah proses tradisional untuk memisahkan kulit padi (sekam) dari beras menggunakan lesung dan alu, seringkali menjadi bagian dari ritual pertanian dan budaya. Proses ini menghasilkan beras yang lebih alami dan dapat meningkatkan nilai gizinya karena lapisan aleuron dan kuman padi tetap utuh.
Menampi padi adalah kegiatan tradisional untuk membersihkan padi dari sekam (kulit padi) dan kotoran lainnya dengan cara mengayak atau menggoyangkan padi dalam wadah seperti nyiru atau tampah. Kegiatan ini sering dilakukan setelah padi dipanen untuk memisahkan beras dari bagian yang tidak diinginkan, sebelum beras dicuci dan dimasak.
8.Bujang dan Dara Gawai.
Bujang Gawai" dalam konteks perayaan Gawai Dayak, mengacu pada seorang pemuda atau pemuda terpilih yang menjadi bagian dari acara tersebut. Istilah ini bisa merujuk pada "Bujang" yang berarti pemuda atau perjaka, dan "Gawai" yang berarti perayaan atau pesta dalam bahasa Dayak. Jadi, "Bujang Gawai" bisa diartikan sebagai pemuda yang terlibat dalam perayaan Gawai Dayak, mungkin sebagai peserta atau figur yang terkait dengan acara tersebut, hal ini juga berlaku sama bagi Dara Gawai hanya berbeda pada gender.
9.Tari Kreasi, adalah jenis tarian yang merupakan pengembangan dari tari tradisional atau tari klasik. Tarian ini memadukan unsur-unsur tradisional dengan gaya baru, menciptakan gerakan, musik, kostum, dan rias yang lebih modern dan beragam, namun tetap mempertahankan esensi dari tari tradisional.
10.Menyumpit, atau manyipet dalam bahasa Dayak, adalah tradisi berburu dan olahraga tradisional suku Dayak di Kalimantan. Dahulu, menyumpit digunakan untuk berburu binatang di hutan dan dalam pertempuran. Sekarang, menyumpit lebih dikenal sebagai permainan dan olahraga tradisional yang dilombakan dalam berbagai acara, termasuk festival budaya.