![]() |
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar periode 2024-2029, Adrianus Asia Sidot saat mengunjungi warga di Desa Pahuman, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Minggu, 17 Agustus 2025. |
Batubertulisnews.com, Landak- Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar periode 2024-2029, Adrianus Asia Sidot, kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan daerah dengan turun langsung ke Daerah Pemilihan Kalimantan Barat, tepatnya di Desa Pahuman, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Minggu, 17 Agustus 2025.
Kunjungan Adrianus kali ini bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Ia turut merayakan Kemerdekaan bersama masyarakat Desa Pahuman, dengan dialog dan mengadakan lomba sederhana yang penuh keseruan serta kebersamaan.
Dalam suasana nasionalisme dan gotong-royong tersebut, Adrianus menyampaikan bahwa semangat kemerdekaan harus terus dihidupi melalui keterlibatan aktif warga dalam membangun desa, khususnya dalam menjaga ketahanan pangan lokal.
“Makna kemerdekaan hari ini bukan hanya bebas dari penjajahan, tapi juga merdeka secara ekonomi, merdeka dalam pangan. Dan itu dimulai dari desa,” ujar Adrianus.
![]() |
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar periode 2024-2029, Adrianus Asia Sidot saat mengunjungi warga di Desa Pahuman, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Minggu, 17 Agustus 2025. |
Pada kesempatan yang sama, Adrianus juga menggelar kegiatan serap aspirasi yang dihadiri lebih dari 150 warga, kehadirannya disambut antusias oleh masyarakat, tokoh adat, perwakilan kelompok tani, hingga pelaku usaha lokal. Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga forum terbuka menyampaikan aspirasi dan berdiskusi terkait isu-isu strategis nasional dan daerah.
Dorong Swasembada Pangan Lewat Partisipasi Aktif Masyarakat
Dalam sambutannya, Adrianus menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam menyukseskan program prioritas Presiden RI, yaitu Swasembada Pangan Nasional.
“Kita sebagai masyarakat, mari bersama-sama mewujudkan program ini agar negara kita mandiri secara pangan. Jangan sampai kita bergantung terus pada impor,” ujar Adrianus.
Ia mendorong warga untuk memanfaatkan potensi lokal, terutama di sektor hortikultura dan peternakan rumah tangga, sebagai langkah konkret memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan ekonomi keluarga.
Menurutnya, ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan bahan makanan, tapi juga kemandirian masyarakat desa dalam memproduksi dan mengelola pangan sendiri. Oleh karena itu, Adrianus mendorong partisipasi aktif warga desa dalam setiap proses pembangunan pertanian, dari perencanaan, produksi, hingga distribusi.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Sebagai Peluang Ekonomi
Tak hanya berbicara soal pangan, Adrianus juga menyentuh Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini menjadi salah satu prioritas pemerintah. Ia menilai, program ini bukan sekadar bantuan sosial, tetapi juga memiliki potensi membuka peluang usaha bagi masyarakat desa.
“Program MBG ini adalah peluang ekonomi bagi masyarakat. Kita bisa kerja sama dengan penyedia program untuk memasok bahan pangan segar, sekaligus meningkatkan penghasilan warga desa,” jelasnya.
Menurut Adrianus, masyarakat desa bisa menjadi mitra penyedia sayur-mayur, lauk-pauk lokal, telur, daging ayam, dan hasil pertanian lainnya yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan MBG.
Mamuraja, dari Kelompok Tani Suka Maju, menanyakan bagaimana para petani bisa lebih mudah mengakses bantuan alat pertanian dan pupuk bersubsidi untuk mendukung program swasembada pangan ini.
Sementara itu, Irwandi, perwakilan tokoh masyarakat, mengangkat kekhawatiran mengenai bagaimana strategi agar program MBG ini benar-benar melibatkan masyarakat lokal, bukan hanya pengusaha besar dari luar daerah.
Menanggapi hal tersebut, Adrianus menegaskan akan memperjuangkan agar distribusi pupuk bersubsidi lebih tepat sasaran dan diawasi ketat agar tidak disalahgunakan. Ia juga mendorong program mekanisasi pertanian, agar kelompok tani bisa mendapatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara bertahap.
“Saya minta kelompok tani aktif mengajukan proposal ke dinas terkait dan saya siap membantu advokasinya di pusat,” ujarnya.
Adrianus juga menambahkan bahwa kekhawatiran masyarakat soal keterlibatan lokal dalam MBG sangat wajar. Ia berkomitmen mendorong regulasi agar ada kuota khusus bagi pelaku usaha lokal dan UMKM desa, serta mendorong pembentukan koperasi atau BUMDes yang dapat menjadi penyedia bahan pangan MBG.
“Dengan begitu, ekonomi lokal tumbuh, dan anak-anak kita tetap mendapat makanan bergizi dari hasil bumi kita sendiri,” tambahnya.
Harapan Akan Perubahan yang Lebih Baik
Kunjungan Adrianus Asia Sidot ini menegaskan betapa pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menyukseskan program-program nasional. Dengan komunikasi dua arah seperti ini, diharapkan aspirasi warga bisa tersampaikan dan ditindaklanjuti secara konkret.
“Kita semua punya peran dalam pembangunan. Saya di pusat, Bapak-Ibu di desa. Mari kita terus bekerja sama untuk perubahan yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Adrianus menutup kunjungannya dengan membuka lomba dalam rangka hari Kemerdekaan Indonesia serta menyampaikan komitmennya untuk terus memperjuangkan kepentingan masyarakat Kalimantan Barat di Senayan.
Penulis: Tim/Rilis
Editor: Wulan