Batubertulisnews.com, Sanggau - Anggota DPR/MPR RI Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si. melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Aula Gereja Katolik Santo Petrus Engkolai, Kecamatan Jangkang, Kabupaten Sanggau, pada Senin pagi, 15 Desember 2025. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai unsur masyarakat dan berlangsung dalam suasana tertib, dialogis, serta penuh semangat kebangsaan.
Peserta yang hadir terdiri atas Kepala Desa Engkolai, Kapolsek Jangkang, kelompok tani, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tokoh pemuda. Kehadiran aparat pemerintahan desa dan unsur kepolisian bersama masyarakat menunjukkan pentingnya sinergi lintas elemen dalam memperkuat stabilitas sosial dan persatuan bangsa, khususnya di wilayah pedesaan.
Dalam pemaparannya, Adrianus Asia Sidot menegaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan—Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika—merupakan fondasi utama dalam menjaga keutuhan bangsa. Menurutnya, pengamalan Empat Pilar Kebangsaan akan berjalan efektif apabila didukung oleh kerja sama yang harmonis antara aparat negara dan masyarakat.
Adrianus menekankan bahwa Pancasila menjadi dasar etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai Pancasila seperti persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial harus tercermin dalam hubungan antara aparat keamanan dan warga. Ia menegaskan bahwa keamanan dan ketertiban tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat.
Lebih lanjut, Adrianus menjelaskan peran UUD 1945 sebagai konstitusi negara yang mengatur hak dan kewajiban seluruh warga negara, termasuk dalam menjaga ketertiban umum dan keamanan lingkungan. Ia menegaskan bahwa konstitusi memberikan landasan hukum bagi aparat untuk menjalankan tugasnya, sekaligus menjamin hak masyarakat untuk hidup aman dan tenteram.
Dalam konteks NKRI, Adrianus menyampaikan bahwa menjaga keutuhan negara tidak dapat dilepaskan dari stabilitas di tingkat lokal. Menurutnya, desa dan kecamatan merupakan garda terdepan dalam menjaga persatuan bangsa. Oleh karena itu, komunikasi yang baik antara aparat dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mencegah potensi konflik sosial.
Nilai Bhinneka Tunggal Ika juga ditekankan sebagai prinsip penting dalam membangun keharmonisan di tengah keberagaman masyarakat. Adrianus mengajak seluruh peserta untuk menjadikan perbedaan latar belakang sebagai kekuatan pemersatu, serta membangun sikap saling menghormati dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan berlangsung semakin interaktif pada sesi tanya jawab. Nunus menanyakan peran konkret masyarakat dalam membantu aparat menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Markus Panjaitan mengangkat pentingnya sinergi antara aparat keamanan dan warga dalam menghadapi tantangan sosial yang semakin kompleks. Sementara itu, Mikhel mempertanyakan strategi penguatan nilai-nilai kebangsaan di tingkat lokal agar dapat dipahami dan diamalkan secara berkelanjutan.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Adrianus menegaskan bahwa partisipasi masyarakat merupakan kunci utama dalam menciptakan rasa aman dan nyaman. Ia mendorong masyarakat untuk aktif berkomunikasi dengan aparat, menjaga kerukunan antarwarga, serta mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Sinergi yang kuat, menurutnya, akan memperkuat ketahanan nasional dari tingkat lokal.
Menutup kegiatan, Adrianus Asia Sidot menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kolaborasi antara aparat dan masyarakat melalui kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Ia berharap kegiatan ini dapat memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya persatuan, keamanan, dan stabilitas sebagai fondasi utama dalam membangun Indonesia yang damai, kuat, dan berdaulat.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Engkolai semakin memahami bahwa pengamalan Empat Pilar Kebangsaan bukan sekadar wacana, melainkan tanggung jawab bersama yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari demi menjaga keutuhan NKRI.
Penulis: Tim/Rilis
