Anak-anak SMP saat mengikuti senam di Rumah Betang Youth Center Sekadau. |
Batubertulisnews.com, Sekadau - Penerapan Kurikulum Merdeka. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sekadau sebut masih didominasi Mandiri Berubah, Minggu 28 Juli 2024.
Diketahui terdapat tiga opsi implementasi Kurikulum Merdeka yang bisa dilaksanakan di sekolah, yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi. Ketiga opsi tersebut bisa dipilih oleh sekolah sesuai dengan kriteria atau kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Mandiri Belajar yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum 2013 dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen.
Mandiri Berubah artinya sudah memanfaatkan sepenuhnya platform Merdeka Mengajar yang disiapkan oleh Kemendikbudristek. Memilih CP, TP, ATP, perangkat ajar, asesmen, dan lain sebagainya di platform ini, yang juga sudah memuat segala kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolah untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.
Mandiri Berbagi, yakin satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen, dengan komitmen untuk membagikan praktik-praktik baiknya kepada satuan pendidikan lain.
Pilihan Mandiri Berbagi akan memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Khusus di Kabupaten Sekadau, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sekadau, Yustina Yusi menyebut sudah dilakukan berbagai pelatihan dan pendataan terkait jumlah sekolah yang melaksanakan Kurikulum Merdeka. Adapun opsi yang mendominasi adalah Mandiri Berubah, Disdik pun berupaya agar di tahun 2024 sekolah-sekolah dapat mulai dengan opsi Mandiri Berbagi.
"Dulu tidak ada pemaksaan (penerapan Kurikulum Merdeka) sekarang proses transfer (kurikulum) dan rata-rata sudah masuk ke Mandiri Berubah. Kita mau dorong dari Mandiri Belajar ini ke Mandiri Berubah," kata Yustina.
Yustina mengaku, meskipun sudah ada beberapa sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka, namun untuk hasilnya belum dapat dilihat secara signifikan apakah mengalami perbedaan dengan Kurikulum 13 atau tidak. Karena proses pendidikan dilaksanakan setiap hari, sementara hasilnya tidak bisa langsung dilihat.
Namun tetap ada beberapa perbedaan yang terlihat seperti syarat masuk Sekolah Dasar (SD). Jika Kurikulum 13 saat akan masuk SD masih diwajibkan tes membaca, menulis, menghitung (calistung), saat ini di Kurikulum Merdeka tidak lagi diwajibkan tes calistung.